Sabtu, 26 Juni 2010

Cara Mendidik Yang Efektif

Cara Mendidik Anak Yang Efektif terletak pada kunci – kunci di bawah ini, yaitu :
A. Proses belajar mengajar yang menyenangkan
Belajar yang menyenangkan tentu saja akan membuat anak tertarik dan tidak akan membuat mereka jenuh. Terutama bagi anak usia dini. Lebih baik untuk menunda kegiatan belajar apabila kita belum bisa menciptakan suasana menyenangkan bagi anak. Karena apabila kita memaksa anak untuk belajar dalam situasi yang menegangkan, hal itu dapat membuat anak frustasi dan menjadi tidak mau belajar, karena merasa trauma dan ketakutan.

Pemaksaan bahkan bisa melumpuhkan sel syaraf yang terdapat di otak anak.



Setiap pendidik pasti mengharapkan agar anak mendapatkan hasil belajar yang optimal, dan hal itu hanya akan didapatkan apabila anak mempunyai ketertarikan pada apa yang kita ajarkan. Caranya yaitu dengan belajar sambil bermain, bercerita,bernyanyi dan lain sebagainya.

B. Kasih Sayang
“Kasih sayang melahirkan kecerdasan”, hasil dari sebuah penelitian telah membuktikan bahwa pembentukan otak dan perasaan sangat terikat erat pada kasih sayang yang diberikan kepadanya semasa ia berada di dalam kandungan sampai kasih sayang yang ia dapatkan setelah ia lahir dan tumbuh dewasa.

“Autis” adalah salah satu contoh sebagai akibat dari kurangnya kasih sayang. (Autis terjadi akibat kurang terhubungkannya syaraf –syaraf di pusat otak yang berisi emosi yang mengisi gerakan rasional dan pikiran logis). Hilangnya perasaan cinta pada awal kehidupan juga dapat melemahkan kekuatannya dan membuat pengaruh yang fatal pada otak. Pernyataan ini diperkuat oleh hasil penelitian bahwa ukuran otak anak yang jarang tersiram kasih sayang dan jarang diajak bermain lebih kecil 30% daripada anak normal pada usia yang sama.

C. Disiplin
Disiplin merupakan salah satu elemen penting agar terciptanya efektifitas belajar. Namun disiplin juga harus diterapkan secara konsisten dan ber”sinergi”. Konsisten atau istiqomah diperlukan dalam proses penerapan disiplin. Hilangnya konsistensi akan menghancurkan upaya kita dalam menegakkan disiplin.Satu contoh ,misalnya kita menginginkan satu bentuk tertentu pada sebuah pohon. Kita dapat membentuknya dengan mengikat dahan pohon tersebut dengan tali atau kawat. Namun bayangkan apa yang akan terjadi apabila dalam waktu yang singkat kita telah membuka ikatan itu ? tentu dahan pohon yang diikat tadi akan kembali seperti keadaan semula, bahkan mungkin akan bergerak lebih jauh dari posisi semula. Akan tetapi dengan kesabaran dan ketelatenan kita akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan kita. Itulah sebabnya kenapa pendidikan anak harus dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit sampai anak memahami apa yang kita ajarkan.
Karena pendidikan adalah sebuah proses yang sangat panjang dan tak berujung.
Selanjutnya kita akan menjelaskan tentang arti dari kata “sinergi”. Sinergi adalah satu bentuk penyatuan energi dari semua pihak yang berkepentingan, dalam hal ini yaitu kerjasama yang berkesinambungan antara orang tua,pihak sekolah serta lingkungan (kakek nenek, saudara, teman bermain, dll). Artinya pendidikan bukan hanya merupakan tanggung jawab orang tua saja, atau tanggung jawab sekolah saja, akan tetapi telah menjadi tanggung jawab bersama,sehingga dalam pelaksanaan disiplinpun harus ada koordinasi yang baik dari semua pihak.

D. Hukuman dan Ganjaran
Hukuman dapat diterapkan apabila anak tidak mematuhi aturan yang telah disepakati / tidak disiplin, dengan tujuan agar anak tidak mengulangi perbuatannya.
Ganjaran / hadiah diberikan kepada anak ketika anak berhasil melakukan perbuatan yang baik (menurut norma agama ataupun norma yang berlaku di masyrakat), dengan tujuan untuk memotivasi anak agar mereka mempertahankan bahkan meningkatkan perilaku baiknya menjadi lebih baik.
Cara Mendidik Yang Efektif